Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, March 30, 2008

RESIGN

Board of Directors

PT. BTMU BRI Finance

Wisma 46, 6th floor,

Jl. Jendral Sudirman Kav 1

Jakarta 10220

Jakarta, May 06, 2008

Dear Sirs,

Sincerely, I would like to inform you that I plan to resign as Compliance Staff, effectively June 06, 2008 as prior 1 (one) month notice from the date of this letter.

I have great valuable experiences working with PT. BTMU BRI Finance for almost 8 years. The company have treated me very well, I will not forget the friendship and professional relationship that growth between us. Please accept my apologize for any unpleasant behavior and disappointed with regard my performance during my stay in this company.

Thank you for the rewarding experience, I have really enjoyed association with the organization.

Sincerely,


Erawan Yusron

CC. Mr. Artha Nimpuno - PA

Lunch in The Sky

Makan siang di tempat tertinggi di jakarta
Cilantro BNI 46, lantai 46



Sunday, March 23, 2008

Keberadaan planet X (Nibiru) dan pengaruh thd Bumi



Planet baru yang banyak diperbincangkan di dunia maya dan beberapa buku (banyak yg telah dibredel) akhirnya benar benar ada!



TIM ilmuwan Kobe University, Jepang,menemukan sebuah planet baru yang mengorbit di sisi paling luar sistem tata surya tempat Bumi berada.
(Ilmuwan Jepang Menemukan Planet Baru- Okezone.com; Minggu, 9 Maret 2008, 9:33 WIB)


Orbit Planet X (Nibiru) yg berbentuk elips

Telah banyak saintis sebelumnya memprediksi akan keberadaan planet dan bencana yg diakibatkan dari planet ini. Periode planet ini berpapasan dg bumi selama 3600 th sekali (tepatnya 3661 th). Dan selama setiap periode itu tercatat akibat grafitasi pd planet ini bencana2 besar terjadi dibumi bahkan memusnahkan peradaban2 besar.

Tercatat tahun 1650 SM terjadi keruntuhan2 peradaban2 besar secara bersamaan dibarengi munculnya peradaban baru dg tiba2 pula!
  • Jatuhnya Kerajaan Pertengahan Mesir kuno,
  • terjadi zaman kegelapan Mesopotamia,
  • munculnya kerjaan Hittie tiba2 di Anatolia,
  • runtuhnya Harrapan di India,
  • runtuhnya peradaban Minoan,
  • munculnya tiba2 peradaban Olmec,
  • runtuhnya dinasti Xia di Cina
.. semua terjadi pada 1650 SM.

Periode masih terus berjalan, mundur ke masa sebelumnya tercatat:
  • Sekitar 3150 SM - terjadinya air bah (setelah bencana ini sejarah peradaban2 kuno dimulai)
  • Sekitar 5310 SM - Efek pendinginan iklim tiba2 pada periode Holocene
  • Sekitar 8900 SM - Pemanasan global dan pencairan kutub yg cepat dan tiba2 pada masa interglacial period
  • Sekitar 12.600 SM - Pergeseran kutub bumi atau polar shift.. efeknya mengerkan dilihat dari fosil mamoth yg membeku tiba2 dengan makanan masih ada diperut belum terproses yg juga terawetkan
Semua sekitar 3661 th sekali...!

Dan masa kedatangan lagi planet ini pada tahun 2012

Kedatangan planet ini tepat tahun dimana penanggalan paling akurat di dunia kalender Tzolkin milik bangsa Maya juga berakhir yaitu tahun 2012, tepatnya 21 desember 2012. Dimungkinkan mereka mengetahui planet ini sebelumnya dengan efek2 grafitasinya thd bumi.

mungkin juga agak terpengaruh dg kelander bangsa maya yg saya sebut. Diketahui bangsa maya sangat mungkin mempunyai teknologi tinggi bisa jadi hampir sama dengan masa kita atau bahkan lebih. Dilihat dari sistem penanggalan keakuratan perhitungan waktu bangsa Maya menurut para arkeologi dan astronomi melebihi ketepatan waktu masa kita spt Masehi (berdasar perhitungan thd matahari), ataupun Hijriah (berdasarkan bulan).


Kalender Tzolkin bangsa Maya

Bangsa Maya menggabungkan perhitungan Matahari, Bulan dan satu planet yaitu Venus, butuh pengetahuan astronomi tinggi utk menggabungkan venus dalam perhitungan penanggalan mereka! Mereka mengenal konsep long count (penanggalan jauh) yg membagi zaman menjadi lima siklus (1 siklus = 5.125,36 tahun) dan masa kita adalah zaman ke lima (siklus terakhir).

Bagaimanapun saya juga tidak berharap bencana tsb benar2 terjadi n ini merupakan kesalah perhitungan beberapa ahli.. tp logika n rasio saya bagaiamanpun ini harus dipublikasikan, para pakar telah mempertaruhkan nama mereka jika ini salah. Semoga bisa jadi antisipasi n persiapan hal terburuk atapun utk mendapat informasi kebenaran ttg hal ini dr rekan2.



Sumber:
Joshua R.,W., Planet X Hipotesis Nibiru & Agenda New World Order, Athere Indomedia, 2005
www.planetxvideo.com
http://www.youtube.com/watch?v=U-3RLx_4Y5Y
http://www.youtube.com/watch?v=sjjrStDxTrc

Nb: Joshua R.W , ini temen kantor aku he he he , panggilannya RUDI, die sabar yaa kalo buku ente masih numpuk, semua persiapan 2012 udah disiapin kan , aku tinggal ikut kamu aja ya he he he e

Saturday, March 8, 2008

United Nations

Dear erawan yusron,

This is an automatic email from the United Nations, Office of Human Resources Management confirming your application for the following vacancy.

VA: 07-FIN-OIOS-416284-R-MULTIPLE D/S

Resident Auditor, P-4
Application deadline: Open.
Your application was received on: 08 Mar 2008

Please keep this email for the records. Thank you for your interest in the work of the organization.

To view employment opportunities; apply for vacancy and update your personal History profile go to http://jobs.un.org

Sincerely
United Nations Galaxy e-Staffing System

Thursday, March 6, 2008

ETF Cara Cerdas Investasi di Saham



Investasi di saham saat ini sangat menggiurkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari awal tahun hingga tanggal 30 Nov 2007 sudah naik 47.69% dan bila Anda lebih awal berinvestasi bisa mendapatkan 56.39% YoY ( Periode : 30 Nov 06 – 30 Nov 07 ). Bahkan dalam jangka panjang, return 5 tahun mencapai 588.57% (Periode : 30 Nov 200230 Nov 2007). Namun angka-angka tersebut mengacu kepada IHSG yang berarti Anda harus invest di seluruh saham yang ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Padahal tidak semua saham mempunyai fundamental yang baik dan likuid. Selain IHSG, kita juga mempunyai indeks lain yaitu LQ-45, yang diterbitkan oleh BEJ dan terdiri dari 45 saham yang likuid dan berkinerja baik. LQ-45 lebih memungkinkan untuk ditiru sebagai portofolio kita. Kita hanya perlu membeli 45 saham yang menjadi penyusun indeks tersebut, dengan besar dana yang diinvestasikan ke setiap saham sesuai market kapitalisasinya. Untuk mudahnya Anda dapat melihat komposisi LQ-45 di situs www.bej.co.id. Misalnya untuk saham Telkom, Anda harus mengalokasikan ±15% dari dana investasi Anda, sedangkan Bumi Resource sebesar ±8% dan seterusnya. Kinerja LQ-45 tidak kalah dengan kinerja IHSG. Dari awal tahun hingga 30 Nov 2007, LQ-45 naik 48.90% sedangkan YoY naik 57.02%. Dalam jangka 5 tahun periode 30 Nov 200230 Nov 2007, LQ-45 mencatat kenaikan 610.19% berarti returnnya malah lebih tinggi dibandingkan IHSG.

Reksa Dana Saham vs LQ-45

Lalu bagaimana bila kinerja LQ-45 dibandingkan investasi di reksa dana saham? Seperti kita ketahui bersama, bila investor berinvestasi di reksa dana saham maka dia tidak perlu pusing-pusing membentuk portofolio saham karena tugas tersebut dilakukan oleh Manajer Investasi (MI). Tentu saja investor harus membayar biaya (fee) MI, biaya pembelian (subscription fee) dan biaya penjualan kembali (redemption fee) yang besarnya bervariasi dari 1% - 3% untuk masing-masing fee tersebut serta fee Bank Kustodian sekitar 0.25% p.a. Apakah setelah dipotong fee-fee tersebut, investor masih lebih untung dibandingkan investasi sendiri di LQ-45?

Deviden Yang Dilupakan

Untuk membandingkan kinerja reksa dana saham dengan LQ-45 sebetulnya ada 1 faktor penting yang dilupakan oleh para Manajer Investasi, yaitu dividen yang diperoleh dari saham-saham yang membentuk Indeks. Biasanya MI langsung membandingkan kinerjanya dengan Indeks tanpa memasukkan faktor dividen yang bisa direinvestasi. Hal ini penting karena perhitungan NAB reksa dana sudah memasukkan deviden yang direinvestasi sedangkan Indeks dihitung berdasarkan harga saham-saham saja. Akibatnya kinerja Indeks terlihat lebih kecil dari yang seharusnya (understated) atau dengan kata lain kita tidak membandingkan secara apple to apple. Untuk melihat seberapa jauh pengaruh dari deviden yang tidak diperhitungkan bisa dilihat di grafik 1. Return LQ-45 tanpa memperhitungkan deviden yang direinvestasi hanya 622.1% selama periode 8 Des 2002 - 8 Des 2007, sedangkan LQ-45 yang memasukan reinvestasi deviden bisa mencapai 768.5% untuk periode waktu yang sama. Bedanya mencapai 146.4% suatu angka yang signifikan. Berarti, kinerja reksa dana yang sepintas terlihat lebih baik (outperformed) daripada Indeks masih patut dicurigai apakah memang lebih baik apabila dibandingkan dengan Indeks yang dihitung dengan memasukkan unsur deviden direinvestasi.

Grafik 1. Return LQ-45 vs LQ-45 (deviden direinvestasi)

Sumber : Bloomberg

Untuk membuat perbandingan kinerja yang lebih fair maka penulis mencoba membuat perbandingan kinerja lima tahun semua reksa dana saham (periode 8 Des 2002 – 8 Des 2007) yang berjumlah total 21 reksa dana saham dengan Indeks LQ-45 yang dihitung ulang dengan mereinvestasikan deviden. Ternyata dari 21 reksa dana saham hanya 5 reksa dana yang bisa mengalahkan Indeks LQ-45 (dividen direinvestasikan) seperti tercantum di tabel 1. Berarti mayoritas (16 reksa dana saham) tidak mampu menyaingi indeks! Untuk selanjutnya LQ-45 (deviden direinvestasi) kita sebut saja indeks. Return tahunan indeks adalah 54.25% p.a sedangkan kelima reksadana saham unggulan tersebut memberikan return tahunan dari 54.50% p.a hingga 59.84% p.a. Artinya ada beda return tahunan antara 0.25% - 5.59%. Namun ingat! Reksa dana saham belum memperhitungkan biaya pembelian dan biaya penjualan kembali. Apabila diperhitungkan biaya pembelian sebesar 2% dan biaya penjualan kembali sebesar 1% maka beda return menjadi lebih kecil lagi. Hal inilah yang belum disadari oleh investor (maupun Manajer Investasi ?).

Tabel 1. Return Tahunan Reksa Dana Saham vs LQ-45 (deviden direinvestasikan)

Nama Reksa Dana

Return Tahunan (%)

A

59.84%

B

58.50%

C

55.08%

D

54.81%

E

54.50%

LQ-45 (deviden direinvestasi)

54.25%

Sumber : Bloomberg

Tentunya Anda berpikir, toh masih ada reksa dana saham yang lebih baik dari indeks. Mari kita berandai-andai. Seandainya investor cukup beruntung dengan berinvestasi hanya di 5 reksa dana saham yang berkinerja lebih baik dari indeks maka rata-rata return kelima reksa dananya adalah 56.55%. Ok, masih lebih baik 2.30% dibandingkan indeks sebesar 54.25%. Tapi jangan terlanjur senang dulu sebelum menghitung berapa biaya pembelian dan biaya penjualan kembali yang harus Anda tanggung.

ETF

Melihat angka-angka diatas, tidak ada salahnya kita mencoba menyusun portofolio mengikuti indeks. Namun tidak semua orang mempunyai ketelatenan menyusun portofolio yang terdiri 45 saham. Belum lagi masalah kecukupan dana yang relatif besar untuk membeli saham-saham tersebut. Apakah ada cara agar investor kecil sekalipun bisa mendapatkan manfaat berinvestasi di LQ-45 dengan mudah? Jawabannya, ADA ! Yaitu melalui ETF atau Exchange Traded Fund yaitu reksa dana yang isi portofolionya mereplikasikan Indeks LQ-45 dan unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

Biaya Sangat Murah

Isi portofolio dari ETF dibuat semirip mungkin dengan LQ-45. Kalaupun ada perbedaan disebabkan karena pembulatan jumlah saham ke satuan lot terdekat. Jadi, MI yang mengeluarkan ETF tidak berusaha untuk melakukan jual-beli saham atau istilahnya Active Investment Management. Yang dilakukannya adalah Passive Investment Management. Beli 45 saham sesuai bobot yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan diamkan. Tampak mudah? Sejujurnya, ya. Oleh sebab itu fee MI yang dibebankan juga kecil sekali, maksimal 0.5% p.a dibandingkan reksa dana biasa sekitar 1% - 3% p.a.

Hanya Butuh Dana Yang Kecil

Selain keuntungan return yang tidak kalah dibandingkan reksa dana biasa, ETF memungkinkan investor kecil membeli 45 saham di LQ-45 dengan dana yang sangat terjangkau. Bayangkan, membeli 1 lot (=500 lembar saham) ETF hanya perlu dana sekitar Rp. 300.000,-an karena Indeks LQ-45 saat ini sekitar 600,-an. Diversifikasi yang didapat investor sangat luar biasa.

Transaksi Mudah Dilakukan

Bagaimana cara membeli/menjual ETF ini? Apakah merepotkan? Untuk membeli /menjual ETF Anda harus melalui perantara pedagang Efek (broker saham). Bukalah rekening di salah satu broker (sekuritas), dan pembelian/penjualan ETF dapat dilakukan sama seperti membeli saham biasa. Oleh sebab itu di ETF Anda bisa membeli kapan saja pada saat jam perdagangan bursa dari pk: 09.30 hingga pk:16.00 ini lebih fleksibel dibanding membeli reksa dana biasa dimana pembelian dibatasi hingga pk : 13.00. Lewat dari pk : 13.00 akan dicatat sebagai pembelian hari bursa berikutnya. Yang perlu dicatat disini adalah fee pembelian ETF via broker dikenakan biaya transaksi sekitar 0.25% dan fee jual sekitar 0.35% karena adanya pajak capital gain. Dana yang diterima dari penjualan ETF akan diterima direkening investor yang ada di broker pada t + 3 hari bursa. Bandingkan dengan reksa dana biasa yang boleh membayar hingga t + 7 hari bursa.

Likuid

Dengan harga per lot yang sangat murah maka likuiditas ETF sangat baik karena lebih banyak investor yang mampu membeli. Ditambah lagi kenyataan bahwa semua broker yang ada di bursa boleh membeli/menjual ETF bisa diidentikan para broker tersebut merupakan ”selling agent” ETF. Bandingkan dengan reksa dana biasa yang hanya dijual oleh satu MI dan beberapa bank saja.

Bisa Untuk Short Term

Bahkan bagi investor yang ingin melakukan trading ETF secara jangka pendek bisa melakukannya dengan membeli di pagi hari dan menjualnya di sore hari. Selisih dari harga jual dikurangi harga beli merupakan keuntungan/kerugian investor. Namun penulis tidak menganjurkan untuk investasi ETF seperti itu.

Perhatikan Resikonya

Bicara ETF tidak lengkap tanpa membicarakan resikonya. Harga ETF juga berfluktuasi naik/turun mengikuti indeks. Selain itu permintaan dan penawaran (bid-offer) ETF ditentukan oleh supply-demand dan peran aktif Dealer Partisipan sebagai market maker yaitu broker yang bertugas membeli ETF bila ada penawaran berlebih serta menjual ETF bila ada permintaan berlebih. Namun penulis percaya ETF akan sangat likuid karena keunggulan yang dimilikinya dan biasanya investor asing lebih tertarik membeli ETF bila hendak investasi di suatu negara. Nah, selamat ber-ETF ria!

Oleh : Parto Kawito

Direktur PT Indo Premier Securities


ETF, mainan baru pasar modal



Salah satu daya tarik saham adalah investor dapat meminimalkan risiko nonsistematis melalui diversifikasi. Tidak mengherankan jika manajer investasi (MI) reksa dana saham menerapkannya dengan mengoleksi belasan hingga dua puluhan atau lebih saham dalam portofolionya.

Dengan dana kelolaan miliaran rupiah, MI mudah saja untuk melakukan diversifikasi. Tidak demikian halnya dengan investor individu yang umumnya bermodalkan puluhan juta rupiah. Dengan dana pas-pasan, investor individu yang ingin menikmati manfaat diversifikasi hanya mempunyai pilihan reksa dana saham. Untungnya kini sudah ada ETF (exchange-traded fund). Dengan modal hanya Rp300.000 (1 lot), seorang investor saham langsung di BEI saat ini sudah dapat melakukannya.

Dengan diperdagangkannya ETF berbasis Indeks LQ-45 dengan kode R-LQ45X mulai 18 Desember 2007 lalu, investor saham mempunyai alternatif investasi baru. Tanpa melalui reksa dana saham, diversifikasi sekarang dapat dengan mudah dilakukan, dan dengan biaya yang rendah pula. Apa itu ETF LQ-45 dan bedanya dengan reksa dana saham serta apa keunggulan dan risikonya?

Sejak 1990

ETF LQ-45 adalah produk reksa dana terbuka yang berbasis Indeks LQ-45 yang unit penyertaannya diperdagangkan seperti saham di BEI. Untuk pertama kalinya, ETF LQ-45 dari PT Indo Premier Securities diperdagangkan di BEI pada 18 Desember 2007, bersamaan dengan ETF berbasis indeks obligasi R-ABFII yang diluncurkan Bahana TCW Investment Management.

Di tingkat dunia, ETF pertama kali diperdagangkan di Kanada pada 1990 yaitu TIPS (Toronto Index Participation Share). Di Amerika, ETF berbasis Indeks S & P 500 diperdagangkan di Amex mulai 1993 yaitu Spider (Standard & Poor's Depository Receipts) dengan kode SPDR. Sejak saat itu ETF berkembang sangat pesat dan pada awal 2006, jumlah ETF di Amerika sudah mencapai 200 buah dengan dana kelolaan US$300 miliar.

Tujuan diluncurkannya ETF LQ-45 di BEI adalah memberikan kesempatan kepada siapa pun terutama investor kecil dan investor pemula untuk memperoleh hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks LQ-45. MI dari ETF LQ-45 sudah membeli 45 saham LQ-45 berdasarkan bobot masing-masing saham dalam Indeks LQ-45. Mereka kemudian menawarkan unit penyertaan dalam portofolio itu kepada para investor dalam bentuk saham.

Keunggulan

Sama seperti reksa dana saham lain, ETF LQ-45 yang terdiri atas 45 saham itu dapat diperjual-belikan. Bedanya, investor dalam ETF tidak perlu membayar subscription dan redemption fee sebesar 1%-3% tetapi cukup biaya transaksi 0,19%-0,3% untuk membeli dan 0,29%-0,4% saat menjualnya.

Selain biaya transaksi yang jauh lebih rendah, keunggulan ETF adalah transparansi. Dalam reksa dana saham konvensional, nilai aktiva bersih (NAB) akan dihitung pada sore hari setelah bursa tutup dan dapat diketahui esok harinya.

Umumnya NAB akan naik (turun) jika indeks saham naik (turun) tetapi berapa besar naik dan turunnya NAB sebuah reksa dana saham masih tanda tanya besar karena kita tidak tahu persis portofolio reksa dana saham tersebut setiap harinya.

Kita hanya mendapatkan informasi mengenai 10 saham utama kemarin (satu hari sebelum hari ini) dari suatu reksa dana saham. Bagaimana komposisi portofolio saham hari ini dan persentasenya secara tepat tidak dapat diakses dengan mudah. Sedangkan ETF LQ-45 adalah sangat transparan karena nilainya adalah sekitar Indeks LQ-45 yang setiap saat kita ketahui. Contohnya, saat diperdagangkan pertama kalinya, R-LQ45X berharga 581-586 karena Indeks LQ-45 hari itu bergerak di sekitar angka itu.

Perbedaan lain ETF LQ-45 dan reksa dana saham konvensional adalah dividen dalam reksa dana saham konvensional selalu direinvestasikan sedangkan dalam ETF LQ-45 yang diluncurkan Indo Premier bulan lalu, dividen akan dibagikan setiap semester, jika ada. Dalam 5 tahun terakhir, besar dividend yield tahunan ini cukup besar yaitu berkisar antara 3,37% - 5,88% atau rata-rata 4,58%.

Risiko

Pertama, sama seperti reksa dana saham lainnya, investasi dalam ETF LQ-45 menghadapi risiko pasar yaitu fluktuasi harga saham karena faktor ekonomi makro seperti suku bunga dan nilai tukar, dan faktor stabilitas politik.

Kedua, jika MI reksa dana saham konvensional melakukan stock picking (selection) untuk portofolionya, MI ETF LQ-45 tidak melakukan strategi aktif itu tetapi strategi pasif. Di satu sisi, strategi pasif menghemat biaya transaksi jual-beli saham untuk portofolio.

Di sisi lain, strategi ini juga mempunyai kelemahan. Saham apa pun yang ada dalam Indeks LQ-45 juga harus ada dalam keranjang saham ETF LQ-45 sebesar bobot saham itu dalam Indeks LQ-45 itu. Kita tahu kalau tidak semua saham dalam LQ-45 adalah saham layak koleksi.

Ketiga, investor dalam ETF tidak selalu dapat menjual saham ETF-nya pada harga yang diinginkan. Investor ETF harus siap menghadapi risiko likuiditas ini dan kerugian akibat selisih harga bid-ask. Namun untuk ETF-LQ45X, Anda tidak perlu khawatir karena Bapepam sudah meminta MI (Indo Premier) untuk bersedia menjadi market maker bersama dengan Sinarmas Sekuritas. Kedua perusahaan ini akan siap menjadi pembeli dan penjual stand-by demi terciptanya likuiditas dan menekan ask-bid spread serendah mungkin yaitu hanya Rp1 per saham ETF.

Memahami plus-minus ETF LQ-45 di atas, Anda masih ragu membeli R-LQ45X? Kebetulan saya sempat membelinya pada harga Rp582 pada 18 Desember dan pada 28 Desember lalu harganya sudah naik menjadi Rp596 (2,41%) dalam 10 hari. Lumayan, kan? Dibandingkan dengan reksa dana saham konvensional, ETF memang lebih menarik sehingga sangat cocok untuk investor pemula dan investor dengan dana ngepas yang ingin berinvestasi langsung sekaligus ingin menikmati manfaat diversifikasi.

Budi Frensidy
Staf Pengajar FEUI dan penulis buku Matematika Keuangan

Tuesday, March 4, 2008

Goal

Aku ingin ini menjadi kenyataan